Program Bayi Tabung Pascapandemi Covid-19 Meningkat, Capai Ribuan Permintaan
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Dokter Bayi Tabung RSIA Ferina dr Aucky Hinting menyatakan kesulitan memiliki anak makin lama mengalami peningkatan.
Menurut dia, penyebabnya bisa dari si laki-laki atau perempuan. Biasanya usia menjadi salah satu faktornya
“Menikah di usia lebih lanjut, permasalahannya di situ banyak ditemui. Kalau dulu umur 25 sudah punya anak, makin ke sini lebih dari itu usianya,” ujar dr Aucky, Jumat (9/6).
Nah, solusi untuk bisa mempunyai anak harus melakukan program bayi tabung. Hal tersebut sudah menjadi tren sejak 2010.
Dalam satu tahun terakhir, pihaknya pun sudah mengerjakan sebanyak 1.200 bayi tabung.
“Tahun ini mudah-mudahan naik karena pandemi sudah lewat. Tahun 2019 sebelum pandemi turun 50 persen, lalu 2022 naik tiga persen,” katanya.
Dia menjelaskan program bayi tabung menggunakan teknologi yang cukup tinggi dan biayanya mahal.
Biaya untuk proses pembuahan sampai penanganan bisa mencapai Rp60 juta.
Permintaan bayi tabung pascapandemi Covid-19 mengalami peningkatan sebesar tiga persen.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News