Kelahiran Down Syndrome Bisa Diminimalisir dengan Kehamilan Bayi Tabung
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Kehamilan bayi tabung disebut bisa meminimalisir kelahiran bayi down syndrome karena sebelum dilakukan proses bayi tabung diperlukan pemeriksaan terhadap sel telur dan sel sperma.
Salah satu dokter dari Morula IVF Surabaya dan National Hospital Benediktus Arifin, MPH, SpOG(K), FICS, menjelaskan pemeriksaan itu bertujuan untuk memastikan kondisi sel telur dan sel sperma berkembang dengan baik atau tidak nantinya.
“Banyak mitos beredar kalau melakukan bayi tabung, anaknya lebih bermasalah, justru tidak. Pada saat proses bayi tabung IVF tanpa PGT-A, kami melakukan seleksi telur, sperma dan embrio, apalagi kalau ditambah PGT-A," kata dokter Beni dalam acara 26 Tahun Anniversary Morula IVF di Ciputra Hotel Surabaya, Senin (10/6).
Menurutnya, peminat bayi tabung menjadi tren belakangan ini lantaran mereka ingin meminimalisir kelahiran bayi dengan down syndrome.
“Tren usia pasien bayi tabung juga makin muda. Separuh dari pasien kami berusia di bawah 35 tahun,” ujar dia.
Di sisi lain, keputusan untuk melakukan bayi tabung tidak lagi berpatokan pada usia. Menurutnya, ada dua indikasi pasangan harus melakukan bayi tabung.
Indikasi mutlak, yakni seperti mengalami azoospermia atau kedua saluran tuba tersumbat dan indikasi tidak mutlak, seperti sudah menikah lebih dari satu tahun dan belum berhasil hamil.
Dia juga menyarankan agar pasangan yang sudah menikah selama satu tahun dan belum berhasil hamil untuk segera mencari penyebabnya, terutama jika usia istri sudah di atas 35 tahun.
Pentingnya memilih klinik yang tepat untu wujudkan program hamil
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News