Perjuangan Pasutri NTT Demi Dapat Momongan Kedua, Diterpa Berbagai Ujian
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Pasangan suami istri (pasutri) asal Nusa Tenggara Timur (NTT) Didik (43) dan Titin (35) rela jauh-jauh datang ke Surabaya untuk mengikuti program bayi tabung.
Didik dan Titin sebelumnya telah menjalani berbagai pemeriksaan di NTT. Akan tetapi, tidak membuahkan hasil. Sehingga, dirujuk ke Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Kendangsari Surabaya.
Bayi tabung yang diupayakan oleh pasutri tersebut merupakan anak kedua yang sudah diharapkan sejak 11 tahun lalu.
Program bayi tabung yang dilakukan Di RSIA Kendangsari ditangani langsung oleh dokter spesialis kandungan, Prof. Dr. dr. Budi Santoso, SpOG (K).
Program bayi tabung yang dilakukan tidaklah mudah. Banyak rintangan yang harus dihadapi.
Prof. Dr. dr. Budi Santoso, Sp. OG(K) dalam pemeriksaan awal dengan menggunakan alat laparoskopi, untuk melihat apakah ada faktor penghambat di alat reproduksi bagian dalam.
Alhasil, dirinya menemukan adanya perlekatan antara usus dan rahim yang menyebabkan sulit untuk hamil.
"Untuk menangani hal tersebut, kami lakukan tindakan operasi," kata Prof Bus, sapaan akrabnya, Kamis (25/11).
Cerita pasutri NTT datang jauh-jauh ke Surabaya untuk program bayi tabung di RSIA Kendang Sari.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News