Kisah Tukang Becak Niat Berangkat Haji Bersama Mendiang Istri, Mengharukan
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Ada kisah mengharukan dari seorang tukang becak yang berniat menunaikan haji bersama mendiang istrinya.
Suami tersebut ialah Holili Addrae Sae asal Jalan Permata, Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan/Kabupaten Sampang.
Pria berusia 60 tahun itu mestinya berangkat haji bersama sang istri. Namun, hal tersebut tak lagi bisa dilakukannya karena takdir berkehendak lain.
"Istri saya meninggal dunia karena sakit pada tahun 2019, selang beberapa bulan sebelum dihubungi bahwa kami berangkat tahun 2020," kata Holili di Asrama Haji Surabaya, Kamis (16/6).
Keberangkatannya ke Tanah Suci juga sempat tertunda akibat pandemi Covid-19.
Holili saat ini masuk Asrama Haji Surabaya tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 20 Embarkasi Surabaya. Dia rencananya akan berangkat ke Tanah Suci pagi ini, Jumat (17/6).
Dia menceritakan perjuangannya menyisihkan sedikit demi sedikit penghasilannya dari mengayuh becak yang tak lepas dari campur tangan almarhumah istrinya yang dinilai pandai mengelola keuangan.
Uang yang didapat dari tukang becak tidak menentu. Dalam sehari hanya mendapatkan Rp 30-50 ribu.
Sesekali Holili menambah penghasilan dengan bekerja sebagai kuli bagi nelayan di sekitar tempat tinggalnya saat bulan-bulan tertentu yang disebut sebagai musim ikan.
Takdir berkehendak lain, tukang becak bernama Holili berangkat ke Tanah Suci membayar orang untuk mewakilkan haji badal almarhumah istrinya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News