Serang Pelayat Pemakaman Jurnalis Al Jazeera, Israel Sampai Bikin Risih Sekutunya

jatim.jpnn.com, YERUSSALEM - Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyoroti insiden penyerangan pelayat dalam pemakaman jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh pada Jumat (13/4).
Kala itu, ribuan pelayat, termasuk warga Palestina, membawa peti jenazah Akleh melalui Kota Tua Yerusalem.
Puluhan warga Palestina yang mengerumuni peti Akleh berjalan menuju gerbang Rumah Sakit St. Joseph.
Beberapa dari mereka melambai-lambaikan bendera Palestina dan berteriak "dengan jiwa dan darah kami, kami akan menebusmu Shireen".
Polisi Israel lantas menerobos gerbang dan menyerang kerumunan, bahkan beberapa di antaranya memukul pengusung jenazah dengan tongkat dan menendang mereka.
Kelompok pembawa jenazah sempat bersandar ke dinding dan hampir menjatuhkan peti tersebut, menegakkannya kembali sebelum salah satu ujungnya menyentuh tanah ketika granat kejut meledak.
Pemerintah AS menilai kejadian itu mengganggu.
"Setiap keluarga berhak memakamkan orang terkasih mereka secara bermartabat dan tanpa gangguan," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
Amerika Serikat mengkritik kelakuan polisi Israel yang menyerang pelayat pemakaman jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh pada Jumat (13/4).
BERITA TERKAIT
- Kematian Jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akieh Jadi ‘Pengingat Bahaya’ Bagi Semua Wartawan
- MUI Serukan Boikot Israel, Negara Penjahat Brutal
- Tak Terbantahkan, Israel Adalah Negara Penjahat, Tak Punya Akal Sehat & Nurani
- Habib Sudah Sebulan Kabur, Sampai Kini Masih Berkeliaran
- Dukungan untuk Palestina Terus Mengalir
- Ratusan Warga Gelar Aksi Bela Palestina di Depan Gedung DPRD Jawa Timur