Minat Warga Ngawi Jadi Pekerja Migran Menurun, Ternyata Ini Penyebabnya

Rabu, 20 April 2022 – 16:26 WIB
Minat Warga Ngawi Jadi Pekerja Migran Menurun, Ternyata Ini Penyebabnya - JPNN.com Jatim
Ilustrasi - Warga Ngawi sedang mengurus pengajuan berkas menjadi pekerja migran Indonesia di Dinas Perindustrian Perdagangan dan Tenaga Kerja (DPPTK) Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. ANTARA/Louis Rika

jatim.jpnn.com, NGAWI - Jumlah warga Ngawi yang mengajukan izin bekerja ke luar negeri menjadi pekerja migran atau tenaga kerja Indonesia mengalami penurunan drastis selama tahun 2021 hingga awal 2022.

Kepala Bidang Tenaga Kerja, Dinas Perindustrian Perdagangan Tenaga Kerja (DPPTK) Kabupaten Ngawi Supriyadi mengatakan minat warga bekerja sebagai TKI sebetulnya masih tinggi. Namun, dalam dua tahun terakhir menurun karena pandemi Covid-19.

“Yang sudah mendaftar dan berangkat ke luar negeri tahun 2021 sekitar 296 orang. Tahun 2022 sampai pertengahan April 85 orang,” ujar Supriyadi, Selasa (19/4).

Sebelum pandemi, jumlah warga yang mengajukan biasanya mencapai ribuan orang setiap tahunnya.

Berdasarkan data DPPTK Ngawi mencatat pada tahun 2017 terdapat 1.224 pekerja, 2018 naik menjadi 1.275, dan 2019 sekitar 1.136 orang.

Supriyadi mengungkapkan selain faktor pandemi, yang membuat minat warga Ngawi berkurang bekerja di luar negeri dipengaruhi sejumlah pabrik berdiri dalam tiga tahun terakhir.

Di sisi lain, pihaknya telah membentuk paguyuban bagi purna-TKI maupun PMI untuk menjalin silaturahmi dan bertukar informasi.

Apabila ada warga Ngawi yang baru mau berangkat ke luar negeri bisa mendapatkan informasi dari paguyuban tersebut.

Selama hampir dua tahun minat warga Ngawi menjadi pekerja migran atau tenaga kerja Indonesia menurun, inilah penyebabnya.
Facebook JPNN.com Jatim Twitter JPNN.com Jatim Pinterest JPNN.com Jatim Linkedin JPNN.com Jatim Flipboard JPNN.com Jatim Line JPNN.com Jatim JPNN.com Jatim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News