Kadin Jatim Sebut Kelangkaan Solar Bisa Meresahkan Pengusaha, Apalagi di Sektor Ini
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim merespons soal kelangkaan solar subsidi di sejumlah daerah.
Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto mengatakan kelangkaan solar cukup meresahkan pengusaha, khususnya yang bergerak di sektor distribusi barang karena pembelian BBM harus mengantre panjang
“Proses perdagangan akan terhambat karena harus antre membeli solar. Harapan kamu tidak terlalu lama, minggu depan bisa teratasi,” ujar Adik, Selasa (5/4).
Menurutnya kelangkaan solar tak sebanding dengan kuotanya yang ditentukan pada tahun 2002 oleh pemerintah. Di Jatim kuotanya mencapai 2.281.581 kilo liter per tahun, lebih kecil dibanding kuota tahun 2021 sebesar 2.352.388 kilo liter.
"Kuota tahun 2022 ini berdasarkan dari realisasi penyaluran solar tahun 2021, sedangkan di tahun 2021 realisasi solar memang tidak naik karena adanya pandemi Covid-19,” katanya.
Gubernur Khofifah Indar Parawansa telah mengajukan sudah penambahan alokasi solar untuk Jatim tahun 2022 sebesar 306.045 kilo liter.
“Persoalan kekurangan solar itu mestinya bisa dengan menambah alokasi solar subsidi. Mudah-mudahan secepatnya teratasi walaupun melebihi kuota karena ini adalah diskresi," tuturnya.
Seharusnya pemerintah lebih cermat melakukan perhitungan, baik tentang kuota maupun anggarannya agar kondisi kekosongan stok tidak terjadi. Apalagi saat ini adalah momen kebangkitan ekonomi pasca pandemi.
Kadin Jatim berharap kelangkaan solar segera bisa pulih agar pengusaha tidak resah dan distribusi barang lancar.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News