Omzet Jualan Terjun Bebas Akibat Minyak Goreng Curah Langka, Produsen Kerupuk Menjerit, Tolong!
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Salah satu pengusaha produsen kerupuk di Jalan Medokan Semampir AWS II Levie Yuli Anjarto (40) menjerit lantaran minyak goreng curah mengalami kelangkaan.
"Kalau pakai minyak goreng kemasan jelas enggak nutut (biaya produksi,red) saya. Jadi, memang pakainya minyak curah, tetapi sekarang susah carinya harus antre di beberapa agen," kata Levie, Senin (21/3).
Kesulitan itu dia dirasakan saat mengantre membeli minyak goreng dari pagi sampai petang. Barang yang didapatkan juga tak sesuai yang dibutuhkan.
Tempat penggorengan kerupuknya membutuhkan 20-25 galon minyak curah. Biasanya agen yang mengirimkan kepadanya secara langsung, tetapi saat ini harus rela antre berjam-jam.
“Pernah saya antre dari jam 08.00- 19.00 di agen piramida, cuma dapat empat hingga lima galon saja," ungkapnya.
Adanya kelangkaan minyak curah tak membuatnya mengurangi produksi penggorengan kerupuk. Dia menyiasatinya dengan mengurangi isi dalam satu plastik.
"Biasanya isi sepuluh kini cuman diisi delapan,” ujar dia.
Dia tak menampik omzet atau keuntungan penjualan kerupuknya sekarang juga ikut berkurang sebesar 70 persen dari penjualan sebelum-sebelumnya.
Omzet produsen kerupuk menurun hingga 70 persen akibat minyak goreng curah langka
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News