Dikabarkan Meninggal Dunia, Prof Nuh Malah Bersyukur, Kok Bisa?
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Pesan berantai yang berisi informasi Prof Muhammad Nuh meninggal beredar di media sosial sejak Jumat (4/3) pagi.
"Innalillahi wa innailaihi raji'un, turut berduka cita atas wafatnya bapak Ir. Moh. Nuh, DEA., (Mantan Mendiknas) tadi pagi di RS Persahabatan jam 05.10 WIB, semoga diampuni segala dosanya, diterima amal ibadahnya, diberikan tempat terbaik di sisi-Nya, aamiin allahumma aamiin," isi pesan berantai beredar.
Informasi tersebut ternyata palsu. Prof Nuh mengonfirmasi langsung bahwa kabar tersebut tidak benar. Namun, Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (YARSIS) tersebut malah bersyukur dirinya dikabarkan meninggal dunia.
"Alhamdulillah, kenapa saya bersyukur? Karena itu menjadi pengingat, toh semuanya akan meninggal dunia, tinggal urutannya saja," kata Prof Nuh.
Menurutnya, kabar palsu mengenai dirinya meninggal dianggap sebagai pengingat agar mencari modal dan bekal untuk kehidupan selanjutnya.
Yang penting itu, apa modal dan bekal yang sudah disiapkan. Alhamdulillah, ada yang mengingatkan, tinggal sekarang mengumpulkan sangu kebaikan," ucapnya.
Pria yang juga Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu mengaku menerima pesan palsu tersebut pukul 07.00 WIB dari sahabatnya.
"Pelajaran paling penting adalah tidak semua yang diberitakan media sosial itu shahih maka perlu tabayun untuk mengonfirmasi berita," ujarnya.
Prof Nuh memilih bersyukur dirinya dikabarkan meninggal, begini alasannya
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News