Puluhan Desa di Ngawi Diprediksi Alami Kekeringan, Pemkab Mulai Gencarkan Bantuan Air Bersih

jatim.jpnn.com, NGAWI - Puluhan desa di Kabupaten Ngawi diperkirakan akan kembali mengalami kekeringan.

Karena itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ngawi, mulai mendistribusikan bantuan air bersih ke sejumlah desa tersebut.

Pada tahun 2020, berdasarkan pemetaan BPBD Ngawi, jumlah daerah rawan kekeringan mencapai 56 desa yang tersebar di sekitar sembilan kecamatan.

"Di musim kemarau, petugas BPBD bisa mengirim hingga 15 tangki air bersih ke desa-desa itu," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Ngawi Teguh Puryadi di Ngawi, Kamis (7/10).

Sekarang, lanjut Teguh, pihaknya mulai mengantisipasi satu per satu desa yang mengalami kekeringan dengan memgirimkan bantuan air bersih. 

"Bantuan air bersih di antaranya dikirim ke Desa Banjarbanggi, Kecamatan Pitu. Sejak Juli lalu, sumur warga di desa itu sudah kering," ujarnya.

Pengiriman air bersih ke desa tersebut, kata Teguh, dalam sehari bisa sebanyak 5 hingga 8 truk tangki.

Desa lain yang juga melaporkan kondisi kekeringan yang dialami warganya adalah Dusun Mbuan di Desa Bringin dan Sumberbening Kecamatan Bringin.

"Tapi kami belum bisa kirim air bersih ke sana, karena terkendala akses jalan yang masih diperbaiki," tukasnya.

Sementara itu, salah satu warga Desa Banjarbanggi, Kecamatan Pitu, Robiyatul mengatakan sumur warga di desanya audah dua bulan terakhir mengering.

"Sebagian warga ada yang menggunakan air Bengawan Solo untuk mandi dan cuci baju," jelas Robiyatul.

Terkait bantuan air bersih yang datang dari BPBD tersebut, dia mengaku sangat senang karena sudah bisa memperoleh air. (antara/mcr17/jpnn)