Guru Besar Unair: 5,2 Juta Dosis Vaksin Nusantara Dipesan Turki, Lalu...
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Guru Besar Ilmu Biokimia dan Biologi Molekuler Universitas Airlangga (Unair) Prof. Chairul Anwar Nidom menyampaikan Pemerintah Turki tertarik membeli vaksin Nusantara berbasis sel dendritik dari Indonesia.
"Luar negeri memang sudah sudah ada yang minat. Saya dapat informasi dari Dokter Terawan Agus Putranto (penggagas vaksin Nusantara)," kata Prof Nidom, Rabu (25/8).
Melalui kanal Siti Fadilah di YouTube, Kamis (19/8), Nidom mengatakan Turki memesan 5,2 juta dosis vaksin Nusantara.
Namun dia tidak dapat memastikan tindak lanjut pemesanan vaksin Nusantara tersebut, apakah nanti dikelola secara antarpemerintah (government to government/G2G) atau pasar bisnis (business to business/B2B).
Nidom mengutarakan Pemerintah Turki bahkan menawarkan uji klinik fase 3 vaksin Nusantara dilakukan di negara mereka.
"Untuk Turki, vaksin Nusantara itu justru menguntungkan karena dari aspek risiko toksisitas (keracunan) dan faktor sosial agama tidak ada masalah," ujar dia.
Menurut Nidom, vaksin Nusantara berpotensi nilai ekonomi buat Indonesia.
Dia memerinci, pada uji klinik fase 1 dan 2 pada para sukarelawan, tidak ditemukan masalah, bahkan mereka merasa lebih nyaman usai penyuntikan vaksin Nusantara.
Kabar membanggakan, jutaan dosis vaksin Nusantara sudah dipesan oleh Pemerintah Turki. Simak lengkapnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News