Massa Demo BBM di Surabaya Menolak Dialog dengan Pemerintah, Ini Alasannya
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Ratusan mahasiswa dari berbagai universitas yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Surabaya melakukan demo di depan Gedung Negara Grahadi, Rabu (14/9).
Mereka tiba Grahadi sekitar pukul 14.00 WIB dengan membawa sejumlah atribut, seperti spanduk bertuliskan “BBM naik, rakyat menjerit”.
Juru Bicara Aliansi Rakyat Surabaya Andre Prasetyo Utomo mengungkapkan demo itu hanya bertujuan untuk menyampaikan orasi-orasi tentang penolakan harga BBM menyoroti pasal bermasalah dalam RKUHP.
"Kami hanya membacakan pernyataan sikap dari Aliansi Rakyat Surabaya," kata Andre.
Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Airlangga (Unair) Yoga Haryo Prayogo menegaskan massa tidak mau berdialog dengan pemerintah sebab tidak pernah ada perubahan seusai melakukan dialog.
"Kenapa enggak mau berdialog dengan pemerintah? Karena sesuai dengan konsolidasi bersama aliansi. Selama ini, (demonstran) hanya ditemui menyampaikan tuntutan, tetapi enggak ada perubahan," ujar Yoga.
Baca Juga:
Yoga mengatakan aksi yang dilakukan hari ini hanya sebagai pemantik untuk aksi yang lebih besar lagi.
"Hari ini, aksi awalan sebagai pemantik. Akan disusun lagi strategi, akan diadakan lagi. Rencananya tanggal 19 aksi buruh, nanti kami konsolidasikan," ucqp Yoga. (mcr23/jpnn)
Dalam aksi demo penolakan kenaikan harga BBM di Surabaya hari ini, mahasiswa tidak ingin berdialog dengan pemerintah
Redaktur : Fahmi Azis
Reporter : Ardini Pramitha
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News