Spirit Doll Mengetren, Psikolog Ingatkan Kesehatan Mental dan Batas Akal Sehat
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Dunia hiburan belakangan ramai membahas tren adopsi spirit doll atau boneka arwah. Benda mati tersebut oleh sebagian orang dijadikan seperti makhluk hidup.
Mereka yang memilikinya tak segan-segan merawat para boneka arwah selayaknya bayi.
Prof Dr Nurul Hartini melihat fenomena itu seperti mengarah pada perilaku yang tidak wajar. Menurutnya, saat seseorang menganggap boneka itu hidup dan percaya akan bertumbuh besar maka hal itu keluar dari batas akal sehat.
“Perilaku tersebut menjadi keanehan tersendiri yang disebabkan oleh berbagai faktor,” kata Prof Nurul tertulis, Selasa (11/1).
Dosen Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (FPsi Unair) itu mengatakan salah satu faktor kemungkinan, yaitu mengikuti tren di kalangan selebritas.
“Bisa jadi mereka hanya mencari sensasi agar popularitasnya naik,” ujarnya.
Meski begitu, segala sesuatu tetap ada batasnya agar tidak merugikan kesehatan mental. Apabila perilaku tersebut dibiarkan terjadi secara terus-menerus, akan berdampak terhadap kondisi kesehatan mental seseorang.
Selain itu, ketika ketidakwajaran tidak segera dihentikan akan berisiko pada keadaan psikopatologinya (ketidakstabilan fungsi kejiwaan yang meliputi indra, kognisi, dan emosi).
Psikolog dari Unair melihat tren spirit doll sebagai hal yang menjadi perhatian, pemiliknya diingatkan tentang kesehatan mental dan batas akal sehat
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News