Spirit Doll Mengetren, Psikolog Ingatkan Kesehatan Mental dan Batas Akal Sehat
![Spirit Doll Mengetren, Psikolog Ingatkan Kesehatan Mental dan Batas Akal Sehat - JPNN.com Jatim](https://cloud.jpnn.com/photo/jatim/news/normal/2022/01/11/psikolog-unair-prof-dr-nurul-hartini-mengingatkan-pemilik-sp-myqh.jpg)
“Segala kondisi berisiko harus ditangani sedini mungkin agar tidak makin sulit untuk mengembalikan kepada keadaan yang rasional dan realistis,” jelasnya.
Namun, bagi sebagian orang, boneka dapat menjadi strategi pemulihan mental (coping stress). Misalnya, seseorang pernah kehilangan anaknya, boneka dapat menjadi terapi psikologis.
“Secara psikologis, boneka bisa menjadi sarana penyegaran pikiran bagi individu selama tidak berlebihan dan harus tetap di bawah pendampingan dari psikolog atau psikiater,” ungkapnya.
Terlepas dari manfaat tersebut, dia menegaskan boneka adalah benda mati. Mereka hanya menjadi perangkat yang tidak memiliki hal-hal khusus, kecuali hanya pengaruh dari perlakuan sang pemilik.
Ketika seseorang memperlakukan boneka secara spesial, Prof Nurul mengimbau agar mencari tahu alasannya. Apabila mengarah pada perilaku negatif yang melampaui kewajaran, maka harus segera dihentikan.
“Agar tidak terjebak pada situasi yang kurang sehat, baik secara psikologis maupun mental,” tutur dia.
Dia menyarankan kepada orang terdekat untuk menanyakan motivasi memiliki boneka arwah yang diperlakukan layaknya bayi tersebut.
“Selagi jawabannya masih rasional, ya, tidak apa-apa,” lanjut yang juga anggota Ikatan Psikologi Klinis Indonesia tersebut.
Psikolog dari Unair melihat tren spirit doll sebagai hal yang menjadi perhatian, pemiliknya diingatkan tentang kesehatan mental dan batas akal sehat
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News