Kesaksian Warga Surabaya Mendapat Suntikan Vaksin Booster Diduga Ilegal
“Di situ, ditanyai apakah sedang sakit, seperti batuk, pilek, dan panas, sudah menerima dosis satu atau dua mengalami gejala. Saya mengaku masih batuk dan pusing,” lanjutnya.
Petugas tersebut lalu memintanya untuk tidak ikut vaksinasi booster terlebih dahulu. Budiman akhirnya mendengarkan saran itu.
Pria inisial Y pun mengatakan akan mengabari kembali untuk jadwal selanjutnya dengan lokasi yang tidak sama.
Akhir Desember 2021, Budiman mendapatkan chat kembali dari Y yang menyampaikan vaksinasi booster bisa dilakukan di Jalan Ngaglik.
Setibanya di sana, dia kaget dengan lokasi vaksinasi yang merupakan showroom mobil. Budiman diminta naik ke lantai dua untuk melakukan prosedur yang sama seperti sebelumnya.
“Tempatnya enggak ada tulisan vaksinasi. Itu tempatnya lebih membingungkan, agak aneh karena seperti bangunan belum jadi, masih cor-coran. Di atas, cuma ada dua nakes (tenaga kesehatan,red) dan satu panitia,” ucap dia.
Budiman mendapatkan pertanyaan yang sama saat pemeriksaan kesehatan mengenai sakit yang diderita. Dia sempat bertanya apakah ada efek samping vaksinasi booster tersebut seperti KIPI.
“Nakesnya tanya di dosis satu atau dua, ada enggak? Saya bilang enggak ada. Saya pakai Sinovac. Dia lalu bilang vaksinnya sama. ‘Aman, Mas, tetapi bila meriang, minum paracetamol. Nanti, sembuh,” jelasnya.
Warga Surabaya memberikan kesaksian tentang dugaan vaksinasi booster ilegal
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News