Permudah Keberangkatan Pekerja Migran, BP2MI Berikan Program Pinjaman
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Beberapa negara sudah membuka kembali pintu bagi pekerja migran Indonesia (PMI) setelah kasus Covid-19 Tanah Air melandai.
Kabid Penempatan dan Perluasan Tenaga Kerja Disnakertrans Jatim, Sunarya mengatakan pada 2019, ada 70 ribu PMI yang mendapatkan penempatan.
Namun, memasuki masa pandemi Covid-19, berkurang sekitar 37 ribu. Untuk PMI asal Jatim, paling banyak ditempatkan di Hongkong, Taiwan, Singapura, dan Brunei Darussalam.
"Kalau Arab Saudi, masih belum," ujar Sunarya ditemui dalam acara Sosialisasi Kredit Tanpa Agunan (KTA) PMI, Selasa (7/12).
Para PMI yang berangkat pun harus memenuhi syarat dari negara tujuan, mulai wajib prokes, vaksinasi Covid-19 dengan merek yang disesuaikan negara penempatan, tes PCR, dan karantina.
"Pakai prokes dan karantina, itu menjadi (syarat,red) PMI yang ke sana. TKA ke sini juga karantina," jelasnya.
Pada kesempatan itu, Sunarya juga menyampaikan sering kali calon PMI mengalami kendala, yakni kekurangan biaya untuk proses bekerja di luar negeri. Akibatnya, banyak dari mereka berutang ke rentenir.
Namun, saat ini, para CPMI bisa mendapatkan opsi pinjaman dari pemerintah, KTA.
Pinjaman KTA yang diberikan kepada Calon pekerja migran Indonesia (CPMI) mempermudah keberangkatan mereka ke negara penempatan
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News