Sungsang
Busyro menyimpukan KPK tamat di tangan Jokowi. Ngabalin yang berang menyerang Busyro dengan menyebutnya berotak sungsang.
Baca Juga:
Perlawanan terhadap pelemahan KPK dilakukan dengan berbagai cara. Ada upaya perlawanan yang serius seperti yang dilakukan Busyro, tetapi ada juga yang terkesan slengekan, tetapi juga tetap serius.
Salah satunya adalah memelesetkan tagline 'Berani Jujur Hebat' menjadi ‘Berani Jujur Pecat'.
Tagline 'Berani Jujur Pecat' ini menjadi trending topic yang dicuitkan ribuan kali oleh warganet yang kecewa terhadap penonaktifan 75 pegawai KPK.
Tes wawasan kebangsaan terhadap para pegawai KPK dinilai dipenuhi jebakan dan rekayasa. Penonaktifan itu dianggap sebagai paku terakhir yang ditancapkan ke peti mati yang menandai matinya KPK sebagai ghost busters pemburu kasus-kasus hantu korupsi di Indonesia.
Moto ’Berani Jujur Hebat’ sudah menjadi semboyan yang sangat identik dengan KPK. Tagline itu sudah dipakai sejak 2011 ketika KPK digawangi Abraham Samad dan Bambang Widjojanto.
Tagline itu menempel di gedung KPK di Kuningan, Jakarta Selatan, dan menjadi trade mark khas lembaga antirasuah itu. Beberapa hari belakangan tagline itu diedit dan diganti menjadi ‘Berani Jujur Pecat’ dan ditempelkan secara virtual di gedung KPK.
Novel Baswedan, penyidik senior yang menjadi salah satu korban penonaktifan, membuat twit ‘Berani Jujur Pecat’ itu di akunnya di Twitter. Twit itu kemudian menjadi trending topic nasional.
Inilah contoh nyata politisi berotak sungsang. Belum lama dia mendukung Prabowo dan menjelek-jelekkan Jokowi, tetapi kemudian balik mendukung Jokowi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News