Sungsang
jatim.jpnn.com - Bayi sungsang adalah bayi yang lahir terbalik. Seharusnya kepala keluar dulu dalam persalinan, tetapi yang muncul pertama malah kaki.
Bayi sungsang menyulitkan persalinan dan bisa mengakibatkan risiko kematian sang ibu. Untuk menyelamatkan sang ibu dari kematian akibat kelahiran sungsang harus dilakukan operasi bedah.
Fenomena bayi sungsang cukup banyak terjadi. Namun, yang lebih banyak terjadi sekarang ini adalah fenomena politisi sungsang, politisi yang mencla-mencle, isuk dele sore tempe (pagi kedele sore jadi tempe).
Baca Juga:
Belum lama mendukung satu calon dalam pilpres, tetapi tidak lama kemudian balik kanan mendukung calon presiden lainnya. Dalam pilpres sebelumnya mendukung Prabowo, tetapi dalam pilpres berikutnya mendukung Jokowi dan menjelek-jelekkan Prabowo. Itulah politisi sungsang.
Ada juga istilah otak sungsang yang beberapa waktu belakangan ini sering dipakai oleh Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin untuk menyebut orang-orang yang mengritik kebijakan pemerintah.
Paling tidak ada dua orang yang disebut Ngabalin berotak sungsang. Satu, K.H Anwar Abbas, wakil ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Baca Juga:
Satunya lagi Busyro Muqoddas, mantan ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang sekarang menjadi ketua Bidang Hukum dan HAM PP Muhammadiyah.
Busyro mengkritik keras penonaktifan 75 pegawai KPK, termasuk penyidik seniornya, Novel Baswedan dan Harun Al Rasyid. Menurut Busyro, pemecatan Novel dan kawan-kawan itu laksana paku pada peti mati KPK.
Inilah contoh nyata politisi berotak sungsang. Belum lama dia mendukung Prabowo dan menjelek-jelekkan Jokowi, tetapi kemudian balik mendukung Jokowi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News