Pengamat Ungkap Faktor Kotak Kosong di Pilkada Surabaya 2024
Tak hanya itu, fenomena kotak kosong juga dipicu pasangan calon yang terlalu kuat sehingga tidak ada yang berani untuk melawan.
“Calon dari petahana terlalu kuat dan tingkat kepuasan yang terlalu tinggi,” jelasnya.
Menurutnya, kemungkinan kotak kosong menang melawan Eri-Armuji sangat kecil. Bahkan 99 persen kotak kosong di Surabaya tidak akan bisa menang.
“Kenapa? Sangat kecil kotak kosong menang di Surabaya. Pertama, jumlah penduduk Kota Surabaya ini relatif besar, sedangkan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) hampir 3 juta,” kata Surokim dikonfirmasi, Rabu (28/8).
Faktor kedua, adalah komunikasi partai-partai politik di kota Surabaya ini relatif intim, terlalu akrab dan terlalu menyatu frekuensinya dengan petahana sehingga terlalu harmonis.
“Yang ketiga tentu ada kelompok kelompok yang merasa di cekal untuk tempat parlemen sehingga yang tidak melakukan perlawanan itu tidak kelihatan,” katanya.
“Jadi, saya pikir tiga faktor itu yang membuat kotak kosong di Surabaya kecil sekali (menang). Kemungkinan bahkan saya bilang 99 persen kotak kosong tidak akan bisa menang di Surabaya,” ucap Surokim. (mcr23/jpnn)
Fenomena kotak kosong di Pilkada Surabaya 2024 disebut sebagai kegagalan partai politik cari stok pemimpin berkualitas
Redaktur : Arry Dwi Saputra
Reporter : Ardini Pramitha
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News