Gerindra Bakal Fokus Penanganan Wabah PMK Jelang Perumusan RAPBD Jatim 2022
jatim.jpnn.com - Partai Gerindra bakal menyoroti penanganan dan dampak wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Jatim.
Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim Muhammad Fawait mengatakan wabah PMK telah masuk pada level pandemi di Jatim.
Data dari pemerintah pusat mencatat kasus PMK di Jatim tertinggi dibandingkan provinsi lain yakni 125.633 kasus, Nusa Tenggara Barat (NTB) 48.879 kasus, dan Jawa Tengah 36.195 kasus.
“Kami tidak akan berteori bagaimana mengatasi karena ini kejadian luar biasa dan sebuah krisis seperti Covid-19,” kata Fawait, Rabu (6/7).
Gerindra bakal mendesak Dinas Kesehatan dan dinas terkait lebih berpikir terhadap teknis mengatasi dampaknya.
“Dampak ekonomi ini akan menjadi salah satu fokus jangan sampai ini akan berdampak pada lima sampai sepuluh tahun ke depan," ucapnya.
Pihaknya akan memasukkan poin penanganan dampak PMK dalam perumusan perencanaan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) Jatim 2022.
Hal itu akan dilakukan secara serentak oleh Gerindra yang ada di DPRD Jatim maupun kabupaten dan kota.
Partai Gerindra bakal menyoroti penanganan dan dampak wabah PMK di Jatim karena dinilai masuk pada level pandemi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News