Polres Batu Ungkap Kasus Pemerasan Ponpes Ratusan Juta Libatkan Oknum Wartawan & LSM

jatim.jpnn.com, BATU - Polres Batu mengungkap kasus pemerasan senilai ratusan juta rupiah yang dilakukan dua orang pelaku masing-masing berinisial YLA (40) dan FDY (51) kepada salah satu pondok pesantren.
Kapolres Batu AKBP andi Yudha Pranata mengatakan dalam kasus ini YLA mengaku sebagai wartawan saat melancarkan aksinya, sedangkan FDY oknum dari lembaga swadaya masyarakat (LSM).
"YLA mengaku sebagai wartawan dan FDY merupakan petugas dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Batu. Total uang yang diminta Rp340 juta," kata Andi, Selasa (18/2).
Kedua tersangka itu ditangkap melalui operasi tangkap tangan oleh Polres Batu pada 12 Februari 2024, di salah satu restoran yang berlokasi di Desa Beji, Kecamatan Junrejo, Kota Batu.
"Salah satu barang bukti yang kami amankan uang senilai Rp150 juta dalam bentuk pecahan Rp100 ribu," ujarnya.
Aksi pemerasan yang dilakukan kedua pelaku memanfaatkan celah adanya dugaan kasus pelecehan seksual yang terjadi di pondok pesantren tersebut.
Andi menyatakan kedua tersangka meminta pihak pondok menyiapkan uang senilai RP340 juta dengan membangun narasi bahwa uang Rp120 juta atas permintaan keluarga korban, Rp150 juta untuk penyelesaian kasus di Polres Kota Batu, dan Rp10 juta sebagai biaya pemulihan nama baik melalui media massa.
"Jadi, sekali lagi tanggal 11 Februari 2025, pihak Pondok merespons dengan menyiapkan uang sebesar Rp340 juta dengan cara dua termin. Pihak Pondok merasa ini ada aktivitas pemerasan," ucap dia.
Oknum wartawan dan LSM di Kota Batu ditangkap polisi dari operasi tangkap tangan atas kasus pemerasan ponpes senilai Rp340 juta.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News