Kronologi Lengkap dan Motif Penganiayaan Santri di Kediri, Miris!

Kamis, 29 Februari 2024 – 22:02 WIB
Kronologi Lengkap dan Motif Penganiayaan Santri di Kediri, Miris! - JPNN.com Jatim
Ilustrasi penganiayaan santri di Kediri. Ilustrasi Rara/JPNN.com

jatim.jpnn.com, KEDIRI - Nasib tragis menimpa santri asal Banyuwangi berinisial BBM (14). Dia tewas dianiaya seniornya di Pondok Pesantren Tartilul Quran (PPTQ) Al-Hanifiyyah, Desa Kranding, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri.

Empat santri ditetapkan sebagai tersangka. Mereka ialah MN (18) asal Sidoarjo, MA (18) asal Nganjuk, AF (16) Denpasar dan AK (17) dari Surabaya teman sesama santri yang juga kakak kelas korban dalam menempuh pendidikan di MTS.

Pengacara tersangka Rini Puspitasari mengungkapkan alasan pelaku melakukan penganiayaan kepada korban lantaran jengkel, emosi, dan tak nyambung saat dinasehati untuk melakukan salat berjamaah.

"Keterangan anak-anak (para pelaku) mengakui memukul dan tidak niat biar Bintang sampai bagaimana. Itu benar-benar emosi sesaat karena Bintang diomongi tidak manut," ujar Rini usai mendampingi para pelaku menjalani pemeriksaan di Mapolres Kediri Kota pada Rabu (28/2).

Dia menjelaskan kejadian penganiayaan santri itu bermula saat kedua pelaku menegur korban lantaran tidak salat berjamaah pada Rabu (21/2).

Korban menjawab teguran kedua pelaku. Namun, menurut mereka jawaban itu tidak nyambung. Hal itu yang membuat para pelaku merasa jengkel dan emosi sehingga melakukan penganiayaan terhadap korban.

"Korban itu baru sembuh dari sakit. Kemudian beberapa hari tidak sekolah dan tidak salat jemaah. Mereka ini kan satu kamar. Awalnya yang dapat info itu AK dan AF sepupunya. Kemudian menegur si Bintang. Ditanya, kamu kenapa tidak salat? Bintang jawabnya itu tidak nyambung," jelasnya.

Keempat tersangka itu kemudian memerintahkan Bintang untuk salat. Namun, tetap saja jawaban yang didapat tidak sesuai yang diharapkan.

Terungkap ini alasan tersangka aniaya santri asal Banyuwangi hingga tewas di Pondok Pesantren Tartilul Quran (PPTQ) Al-Hanifiyyah.
Facebook JPNN.com Jatim Twitter JPNN.com Jatim Pinterest JPNN.com Jatim Linkedin JPNN.com Jatim Flipboard JPNN.com Jatim Line JPNN.com Jatim JPNN.com Jatim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News