Mengapa Polisi Rekonstruksi Penembakan Gas Air Mata ke Pinggir Lapangan, Bukan Tribune Kanjuruhan?
Penembakan gas air mata tersebut diperintahkan oleh Danki 3 Satuan Brimob Polda Jatim AKP Hasdarman.
Sebelum Hasdarman memerintahkan anggotanya melakukan penembakan gas air mata, dia sempat memberikan beberapa kalimat kepada suporter, seperti ‘Sabar-sabar, Jangan Melempar’.
Namun suporter tidak menghiraukan, tetapi mereka justru terus melakukan pelemparan benda-benda ke arah lapangan. Peristiwa tersebut dihimpun dalam adegan rekonstruksi ke-17.
Selanjutnya, pada adegan rekonstruksi ke-18, Hasdarman mendengar adanya tembakan gas air mata pada area sisi kiri di luar barisan anggota pimpinannya.
Mendengar hal itu, Hasdarman kemudian memerintahkan anggotanya untuk melakukan penembakan gas air mata yang diperagakan dalam adegan rekonstruksi ke-19.
Anehnya, saat rekonstruksi, seluruh tembakan yang diperagakan bukan mengarah ke tribune penonton, melainkan ke sentle ban atau pinggir lapangan.
Adegan rekonstruksi penembakan gas air yang dilakukan ini jelas berbeda dengan pengakuan Aremania dan cuplikan rekaman video di media sosial bahwa gas air mata ditembakkan polisi ke arah tribune penonton. (mcr23/faz/jpnn)
Sebanyak 30 adegan diperagakan dalam rekonstruksi yang digelar selama tiga jam tersebut di Mapolda Jatim, Rabu (19/10).
Redaktur & Reporter : Fahmi Azis
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News