Polisi Dituding Tahu Larangan Gas Air Mata, Bahkan Pegang SoftCopy Regulasi FIFA
jatim.jpnn.com, MALANG - Sebuah fakta menarik seputar Tragedi Kanjuruhan diungkapkan oleh Tim Pencari Fakta (TPF) Aremania Andi Irfan.
Dia meyakini bahwa polisi pengamanan pertandingan Arema FC vs Persebaya telah mengetahui larangan penggunaan gas air mata dalam stadion sebagaimana diatur FIFA.
Pasalnya, sebelum laga Arema FC vs Persebaya yang berujung pecahnya kerusuhan 1 Oktober lalu, aparat kepolisian sudah melakukan pertemuan dengan panitia pelaksana (panpel) dan Aremania sebanyak empat kali.
Baca Juga:
Sejumlah kesepakatan telah dibuat dalam pertemuan-pertemuan itu.
Pertama, Aremania tidak boleh melakukan sweeping kepada kendaraan berpelat L.
Kedua, kepolisian tidak boleh melakukan tindakan represif kepada Aremania.
Ketiga, sejak awal, pihak panitia pelaksana dan Aremania sudah mengingatkan kepolisian untuk tidak boleh menggunakan gas air mata.
Dia menceritakan pada 2018, Aremania memiliki pengalaman dengan gas air mata ketika pertandingan Arema FC melawan Persib.
Tim Pencari Fakta (TPF) Aremania menyakini sebelum terjadinya Tragedi Kanjuruhan, polisi sebenarnya mengetahui larangan penggunaan gas air mata dalam stadion.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News