Kronologi Pendekar Silat dari PSHT Mengeroyok Anggotanya Sendiri di Sidoarjo, Ternyata
Hal tersebut memicu kelompok PSHT dan PSHW melakukan penyisiran mencari anggota dari kelompok KS. Di kawasan Museum Mpu Tantular menjadi lokasi kedua terjadinya bentrokan.
Di sana didapati sejumlah pemuda diduga dari perguruan KS yang mengeroyok ANF sedang berada di sebuah warung kopi. Mereka ialah FAP (16) warga Candi dan FDS (16) asal Sukodono, Sidoarjo.
Mereka berdua dikeroyok delapan pemuda dari PSHT dan PSHW. Dari hasil pemeriksaan polisi, faktanya korban di lokasi kedua adalah anggota dari PSHT
Korban FAP mengalami luka memar di wajah dan robek pada kaki kiri akibat senjata tajam, sedangkan FDS luka di kepala bagian belakang hingga pingsan di lokasi kejadian.
Kusumo berencana memanggil masing-masing perwakilan perguruan silat, pihak sekolah. orang tua hingga RW RW tempat tinggal semua yang terlibat pengeroyokan.
"Kami panggil semua itu agar tidak terulang lagi kejadian serupa. Selanjutnya, terkait pelaku yang membawa senjata tajam akan dikenakan hukuman sepuluh tahun penjara, seperti tertuang dalam Pasal 2 ayat 1 UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951," katanya. (mcr12/jpnn)
Pengeroyokan yang dilakukan pendekar silat dari PSHT dipicu pengeroyokan perguruan KS. Namun, PSHT salah sasaran malah mengeroyok anggotanya sendiri.
Redaktur & Reporter : Arry Dwi Saputra
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News