Dampak Banjir Terhadap Lahan Pertanian dan Strategi Mitigasinya

Beberapa negara telah berhasil mengelola pertanian di tengah risiko banjir dan bisa menjadi referensi bagi Indonesia dalam upaya mitigasi. Misalnya, Belanda yang memiliki sistem manajemen air yang sangat canggih dengan polder, kanal, dan bendungan yang mampu mengendalikan banjir secara efektif. Negara itu juga mengembangkan pertanian terapung, di mana tanaman dapat tumbuh di atas platform yang bergerak mengikuti ketinggian air.
Bangladesh juga telah menerapkan varietas padi tahan banjir yang mampu bertahan dalam kondisi terendam selama lebih dari dua minggu. Sementara itu, Vietnam dan Thailand memiliki sistem tata air yang efisien serta diversifikasi tanaman untuk mengurangi risiko gagal panen akibat banjir. Jepang pun telah mengembangkan teknologi pertanian cerdas berbasis data dan otomatisasi untuk meningkatkan produktivitas pertanian di tengah kondisi cuaca ekstrem.
Indonesia dapat mengadopsi berbagai strategi dari negara-negara tersebut untuk meningkatkan ketahanan sektor pertanian terhadap banjir. Dengan kerja sama yang erat antara petani, pemerintah, akademisi, dan sektor swasta, tantangan perubahan iklim dapat dihadapi dengan lebih baik, sehingga ketahanan pangan nasional tetap terjaga. (*)
Penulis adalah Ketua Program Studi Agroindustri Fakultas Vokasi Untag Surabaya Wahyu Kanti Dwi Cahyani, S.TP., M.Si,
Ketua Prodi Vokasi Untag Surbaaya Wahyu Kanti memberikan opini terkait dampak banjir di lahan pertanian dan cara mitigasinya.
Redaktur & Reporter : Arry Dwi Saputra
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News