Dampak Banjir Terhadap Lahan Pertanian dan Strategi Mitigasinya

Selasa, 11 Maret 2025 – 13:08 WIB
Dampak Banjir Terhadap Lahan Pertanian dan Strategi Mitigasinya - JPNN.com Jatim
Ketua Program Studi Agroindustri Fakultas Vokasi Untag Surabaya Wahyu Kanti Dwi Cahyani. Foto: Dok. Pribadi Wahyu Kanti.

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Banjir besar melanda Jabodetabek pada Maret 2025. Luapan air dari kawasan Puncak mengalir deras ke berbagai daerah di Jakarta, Depok, dan Bekasi menyebabkan ribuan warga terpaksa mengungsi karena rumah mereka terendam banjir. Namun, dampaknya tidak hanya dirasakan oleh pemukiman, tetapi sektor pertanian yang mengalami kerusakan parah.

Banjir yang berkepanjangan menyebabkan lahan pertanian terendam dalam waktu lama, merusak tanaman dan menghambat proses tanam berikutnya. Kerusakan itu berdampak langsung pada produktivitas pertanian, terutama bagi tanaman pangan seperti padi, jagung, dan kedelai.

Berdasarkan data, perubahan iklim yang semakin ekstrem telah menyebabkan kehilangan produksi sebesar 20,6 persen untuk padi, 13,6 persen untuk jagung, dan 12,4 persen untuk kedelai. Genangan air yang berkepanjangan mengakibatkan akar tanaman membusuk, pertumbuhan terhambat, dan akhirnya gagal panen.

Meningkatnya Risiko Hama dan Penyakit Pasca Banjir

Selain itu, kondisi lembap akibat banjir juga meningkatkan risiko serangan hama dan penyakit. Lingkungan basah menciptakan tempat ideal bagi jamur dan bakteri patogen yang menyerang tanaman.

Organisme pengganggu tanaman (OPT) juga lebih mudah menyebar ke lahan yang sebelumnya tidak terinfestasi sehingga memperbesar ancaman bagi petani. Apabila tidak diantisipasi dengan baik, dampak ini bisa mengganggu ketahanan pangan nasional dan memicu kenaikan harga pangan di pasaran.

Perubahan iklim yang menyebabkan peningkatan frekuensi dan intensitas banjir merupakan ancaman serius terhadap ketahanan pangan Indonesia. Apabila tidak diantisipasi, dampak perubahan iklim dapat mengancam ketahanan pangan nasional. Penurunan produksi pangan akibat banjir dapat menyebabkan ketidakstabilan pasokan dan harga pangan, yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat.

Strategi dan Inovasi Agroindustri Mengurangi Dampak Banjir Lahan Pertanian

Untuk mengurangi risiko banjir terhadap pertanian, petani dapat menerapkan berbagai strategi adaptasi. Salah satunya adalah penggunaan varietas tanaman yang tahan terhadap genangan air, seperti padi yang dapat bertahan dalam kondisi terendam lebih dari 10 hari. Sistem drainase juga perlu ditingkatkan agar air dapat mengalir dengan lancar dan tidak menyebabkan genangan berkepanjangan.

Ketua Prodi Vokasi Untag Surbaaya Wahyu Kanti memberikan opini terkait dampak banjir di lahan pertanian dan cara mitigasinya.
Facebook JPNN.com Jatim Twitter JPNN.com Jatim Pinterest JPNN.com Jatim Linkedin JPNN.com Jatim Flipboard JPNN.com Jatim Line JPNN.com Jatim JPNN.com Jatim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News