Target Jargas 4 Juta Sambungan Masih Jauh dari Harapan, BPH Migas Beber Alasannya

“Tantangannya memang ada di investasi pemasangan jaringan yang cukup tinggi. Namun, banyak cara bisa dilakukan, seperti proyek percontohan di Sleman yang memanfaatkan jaringan gas dengan kantong penyimpanan CNG. CNG diantar ke perumahan lalu dinikmati oleh penghuni,” jelasnya.

Percepatan pembangunan jargas membutuhkan dukungan dari pemerintah daerah. Pemda dapat mempermudah perizinan atau menginstruksikan BUMD untuk terlibat membangun jaringan. 

Selain itu, pengembang perumahan baru bisa diwajibkan menyediakan fasilitas penyaluran gas bumi atau CNG.

General Manager SOR III PT PGN Tbk Hedi Hedianto menyatakan pihaknya menargetkan pemasangan 200 ribu sambungan jargas non-APBN di seluruh Indonesia pada 2025. Dari jumlah itu, 50 ribu hingga 60 ribu sambungan ditargetkan untuk Jatim.

“Kami memberikan insentif biaya pemasangan hingga pembangunan jaringan dalam rumah. Selain itu, skema KPBU (Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha) juga terus dieksplor,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Biro Perekonomian Provinsi Jatim Aftabuddin Rijaluzzaman mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan PGN untuk mempercepat peralihan energi. Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah menekan subsidi elpiji 3 kilogram.

“PGN harus bisa memperluas jaringan agar masyarakat bisa beralih dari elpiji 3 kilogram. Jika konsumsi gas melon berkurang, otomatis beban subsidi juga berkurang,” katanya.

Dia mendorong BUMD seperti PJU untuk berkolaborasi dengan PGN dalam pembangunan jargas. Namun, skema itu harus memperhitungkan aspek keekonomian agar menarik investor swasta.