Pj Gubernur Sebut Kenaikan HET Elpiji 3 Kg Upaya Jaga Stabilisasi Stok di Jatim
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Harga eceran tertinggi (HET) elpiji 3 kilogram mengalami kenaikan dari Rp16.000 menjadi Rp18.000 ribu per 15 Januari. Kenaikan ini didukung dengan SK Pj Gubernur Jatim Nomor 100.3.3.1/801/KPTS/013/2024.
Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono menjelaskan tujuan penyesuaian HET ini sebagai upaya menjaga stabilitas ketersediaan atau stok komoditas tersebut di Jawa Timur.
"Urgensi penyesuaian Harga Eceran Tertinggi (HET) elpiji 3 kilogram di Jatim bertujuan untuk memastikan ketersediaan pasokan," kata Adhy.
Adhy mengungkapkan kenaikan HET ini dilakukan setelah sepuluh tahun atau sejak tahun 2015 tidak pernah berubah.
Kenaikan HET ini, kata Adhy sebagai dipengaruhi harga BBM pada biaya transportasi dan distribusi LPG 3 kg. Maka HET-nya harus ikut disesuaikan Rp18.000.
"Komponen harga yang dinaikkan, yakni biaya distribusi dan margin agen namun tidak menaikkan harga pokoknya," ujarnya.
Dia menjelaskan provinsi lain sudah melakukan penyesuaian harga elpiji 3 kilogram terlebih dahulu, di antaranya Provinsi Jawa Tengah pada Agustus tahun 2024 dan Provinsi Bali pada Januari 2023.
"Kalau tidak naik, otomatis terjadi pergeseran stok dan harga lebih tinggi. Konsekuensinya terjadi kelangkaan dan itu menyulitkan masyarakat," ungkapnya.
Alasan Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono menaikkan HET elpiji 3 kilogram, sebagai upaya stabilisasi stok.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News