Tembok Kampus Polinema Malang Ambrol, Warga Sempat Terjebak Material Longsor

jatim.jpnn.com, MALANG - Tembok pembatas Politeknik Negeri Malang (Polinema) di sisi Jalan Terusan Kembang Turi, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, ambrol pada Kamis (27/2) sekitar pukul 14.30 WIB.
Insiden tersebut menyebabkan akses jalan tertutup material longsoran.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Malang Prayitno menjelaskan kejadian itu bermula dari rembesan air saluran pembuangan di dalam konstruksi tembok yang memicu terbentuknya jalur gelincir.
"Secara akumulasi, jalur gelincir membuat plengsengan retak dan berongga. Kondisi ini diperparah oleh hujan dengan intensitas lebat yang belakangan mengguyur Kota Malang," ujar Prayitno saat dikonfirmasi, Kamis (27/2).
Tembok yang berada di samping Gedung Teknik Sipil Polinema itu diketahui sudah menunjukkan retakan akibat tergerus aliran air. Seiring waktu, rongga pada jalur gelincir makin besar, membuat tanah di sekitarnya menjadi labil.
"Puncaknya pada Kamis (27/2) sore hari sekitar pukul 14:30 WIB tanah sudah mencapai titik jenuh dan plengsengan (tembok) tidak mampu lagi menahan beban sehingga mengalami longsor," jelasnya.
Material longsoran tidak hanya menutup akses jalan, tetapi menimpa dua rumah warga yang berada di sekitar lokasi. Seorang warga sempat terjebak di dalam rumah akibat longsoran tersebut.
"Terdapat seorang warga yang terjebak di dalam rumah. Beruntung seorang warga yang terjebak sudah bisa keluar dengan upaya pembersihan/penyisihan material longsoran yang menutupi bagian depan rumahnya," ungkapnya.
Warga sempat terjebak di dalam rumah karena tertutup material longsor akibat ambrolnya tembok kampus Polinema Malang.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News