404 Sapi di Pamekasan Terjangkiti PMK, 19 di Antaranya Mati
jatim.jpnn.com, PAMEKASAN - Sebanyak 404 sapi milik warga di Pamekasan terjangkiti penyakit mulut dan kuku (PMK). Data tersebut berdasarkan hasil temuan dan pendataan petugas Dinas Ketahanan dan Pertanian (DKPP) setempat dalam sebulan terakhir.
Plt Kepala DKPP Pemkab Pamekasan Indah Kurnia Sulistiorini mengatakan dari jumlah itu 19 ekor sapi di antaranya mati dan sisanya sudah sembuh.
"Berdasarkan data ini, dapat kita ketahui tingkat penularan virus PMK cukup tinggi. Namun, tingkat kematiannya tergolong rendah," kata Indah, Kamis (9/1).
Saat ini Pamekasan masuk zona merah penyebaran virus PMK sehingga upaya pengobatan dan pencegahan penyebaran virus terus dilakukan.
"Karena itu, kami juga telah membentuk tim khusus untuk melakukan pemantauan, pengobatan pada sapi-sapi warga yang sakit dengan bekerja sama dengan aparat polisi dan TNI," ujarnya.
Upaya proaktif dengan cara menyampaikan sosialisasi secara langsung kepada masyarakat terus dilakukan, dengan mendatangi para peternak di sejumlah desa di Kabupaten Pamekasan.
Sementara itu, PMK yang dikenal sebagai Foot and Mouth Disease (FMD) merupakan jenis penyakit yang disebabkan dari virus tipe A dari keluarga Picornaviridae, genus Apthovirus yakni Aphtaee epizooticae.
Masa inkubasi dari penyakit ini antara 1 hingga 14 hari, yakni masa sejak hewan tertular penyakit hingga timbul gejala penyakit. Virus ini dapat bertahan lama di lingkungan dan bertahan hidup pada tulang, kelenjar, susu, serta produk susu.
Sebanyak 404 sapi di Pamekasan terjangkiti PMK, 19 mati dan sisanya sudah sembuh.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News