Pedagang Sapi di Ponorogo Kecewa Penutupan Pasar Hewan, Kecele Dapat Informasi Telat

jatim.jpnn.com, PONOROGO - Sejumlah pedagang sapi di Pasar Hewan Jetis Ponorogo kecewa setelah mendapati tempat tersebut ditutup sementara pada Jumat (10/1).

Kekecewaan itu dialami mereka lantaran telat mendapatkan informasi penutupan sehingga kecele saat sudah tiba di pasar hewan tersebut. Namun, pintu gerbang ditutup dan tidak ada aktivitas perdagangan di hari pasaran.

Kebijakan penutupan selama 14 hari itu dilakukan Pemerintah Kabupaten Ponorogo untuk mencegah meluasnya penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak.

Meski informasi penutupan telah diumumkan dua hari sebelumnya, beberapa pedagang mengaku tidak mengetahui hal tersebut. Mereka yang terlanjur membawa ternaknya untuk dijual terpaksa kembali ke rumah.

"Tahunya pasar tutup, ya, pas sampai sini tadi. Mau bagaimana lagi, ya, pulang saja. Semoga wabah ini segera berakhir agar harga sapi kembali normal," ujar Suyadi, pedagang sapi asal Kecamatan Siman.

Kepala Bidang Pengelolaan Pasar Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UMKM Ponorogo, Okta Hariyadi, menjelaskan bahwa penutupan Pasar Hewan Jetis berlangsung mulai 8 hingga 21 Januari 2025.

"Kebijakan ini sesuai instruksi Bupati Ponorogo untuk mencegah penyebaran PMK yang sedang merebak. Meski berat, kami harus tetap menutup pasar sementara," kata Okta.

Pihaknya telah melakukan sosialisasi mengenai penutupan pasar. Namun, ia mengakui masih ada pedagang yang belum mendapatkan informasi tersebut.