Guru Besar Baru Unair Usung Inovasi Obat dan Vaksin Berbentuk Tablet

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Unair mengukuhkan Prof Helmy Yusuf, S.Si., Apt., M.Sc., Ph.D., sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Teknologi dan Formulasi Sediaan Solida pada Selasa (17/12).

Dalam orasi ilmiahnya yang berjudul Inovasi Formulasi Sediaan Padat Menggunakan Bahan Amfifilik dalam Pemenuhan Kebutuhan Obat dan Vaksin yang Stabil dan Efisien, Prof. Helmy menyoroti tantangan utama dalam pengembangan obat dan vaksin di era modern.

Menurut Prof. Helmy, sekitar 70 persen pipeline pengembangan obat baru saat ini berfokus pada Biopharmaceutics Classification System (BCS) Kelas II, yang memiliki kelarutan rendah namun permeabilitas tinggi. Hal ini menjadi kendala utama dalam memastikan efektivitas pengobatan.

Di sisi lain, vaksin menghadapi tantangan besar di wilayah tropis, terutama terkait stabilitas, masa simpan, dan rantai pasok.

“Stabilitas vaksin sangat dipengaruhi oleh suhu sehingga memerlukan sistem rantai dingin yang kompleks. Penyederhanaan rantai pasok menjadi solusi agar vaksin dapat terdistribusi ke daerah terpencil,” ungkap Prof. Helmy.

Sebagai jawaban atas tantangan tersebut, Prof. Helmy mengusulkan penggunaan senyawa amfifilik dalam formulasi obat dan vaksin. Senyawa ini memiliki karakteristik unik dengan dua bagian dalam molekulnya: hidrofilik (menyukai air) dan hidrofobik (tidak menyukai air).

Karakteristik amfifilik memungkinkan molekul ini meningkatkan kelarutan, stabilitas, dan bioavailabilitas senyawa aktif, baik untuk obat maupun vaksin.

“Pada obat, senyawa amfifilik membantu pelarutan, melindungi dari degradasi lingkungan, dan menghantarkan obat ke area target. Sedangkan pada vaksin, senyawa ini menstabilkan antigen, berfungsi sebagai adjuvan, dan meningkatkan respons imun,” jelasnya.