KIPP Temukan 25 Kasus Politik Uang Saat Pilkada Serentak 2024
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Sebanyak 25 kasus politik uang ditemukan selama Pilkada serentak 2024 di Jawa Timur. Temuan itu diungkap oleh Komite Independen Pemantauan Pemilu (KIPP).
Ketua KIPP Jawa Timur Herdian mengungkapkan politik uang itu rata-rata terjadi di Jember, Gresik, dan Surabaya. Bentuknya, mulai dari uang hingga sembako yang dibagikan oleh pihak paslon ke warga.
“Rata-rata ada di Gresik, Jember, Surabaya. Ada yang dari paslon, bahkan kotak kosong. Kalau di Surabaya kasusnya kami temukan pihak mengatasnamakan kotak kosong seperti di kawasan Krembangan Utara,” kata Herdian, Senin (2/12).
Temuan itu, kata Herdian, akan dilaporkan kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Namun, masih menunggu kelengkapan bukti dan segala prosesnya.
“Yang dilaporkan ke Bawaslu kurang dari sepuluh kasus, yang sudah lengkap prosesnya. Lainnya kami masih investigasi,” tuturnya.
Selain politik uang, KIPP juga mengungkapkan beberapa pelanggaran lain, seperti masih adanya APK di area sekitar TPS, lokasi TPS di beberapa daerah yang dinilai terlalu jauh, hingga menurunnya tingkat partisipasi masyarakat jika dibanding dengan Pemilu serentak 14 Februari 2024 lalu.
“KIPP Jawa Timur meminta kepada KPU dan Bawaslu untuk terus berkesinambungan memberikan pendidikan pemilih kepada masyarakat, tidak hanya pada saat menjelang Pemilu atau Pilkada,” ungkap Herdian.
Pascapemungutan suara ini, KIPP pun berharap proses demokrasi dapat berjalan dengan adil dan seluruh paslon bisa menerima hasil Pilkada serentak 2024.
25 kasus politik uang ditemukan KIPP saat Pilkada serentak di Jawa Timur
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News