KPU RI Minta Masyarakat Waspadai Serangan Fajar, Tolak Politik Uang
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Fenomena ‘serangan fajar’ atau membagikan uang kepada masyarakat agar memilih pasangan calon (paslon) tertentu kerap terjadi menjelang hari H pencoblosan.
Melihat fenomena itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Mochammad Afifuddin meminta masyarakat tidak tergiur dengan tawaran uang yang diberikan.
“Kami mengimbau seluruh pihak, apakah tim sukses paslon dan juga masyarakat, sama-sama kita menjaga kewibawaan dan nilai demokrasi dari proses pemilihan kepala daerah dalam bentuk Pilkada besok ini untuk tetap kita jaga marwahnya dengan menghindari praktik-praktik yang dilarang, politik uang,” kata Afifuddin di Hotel Majapahit, Surabaya, Selasa (26/11).
Afifuddin juga mengimbau kepada semua pihak untuk menghindari melakukan tindakan-tindakan pelanggaran, misalnya pengerahan massa, mengkapitalisasi berita bohong dan lainnya.
“Kemudian mobilisasi atau (pelanggaran) netralitas ASN, dan juga mungkin berita bohong yang dikapitalisasi, untuk tidak dilakukan,” ujar dia.
Upaya itu, kata Afifudin, untuk memastikan agar proses demokrasi berjalan dengan baik dan menghasilkan pemimpin yang berintegritas.
“Ini bagian dari upaya kita menjaga agar proses demokrasi berjalan dengan baik dan pada saatnya akan muncul orang-orang yang karena prosesnya baik maka hasilnya juga baik,” tuturnya.
Dia memastikan bahwa persiapan Pilkada serentak di semua wilayah di Indonesia, termasuk Jawa Timur telah matang, baik dari sisi logistik dan personel penyelenggaranya.
Jaga nilai demokrasi, KPU RI minta semua pihak tak lakukan politik uang dan menolaknya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News