Paslon Gubernur & Wakil Gubernur Diminta Perhatikan Masalah Hingga Hak Anak di Jatim
Perwakilan anak lainnya Aief menyampaikan semua anak di Jawa Timur harus mendapatkan pendidikan yang berkualitas, sesuai dengan tuntutan pendidikan abad 21, dan siap menghadapi tantangan global. Anak-anak di Jatim ingin belajar tanpa kekhawatiran tidak bisa melanjutkan pendidikan, serta bebas dari kekerasan dan bullying, baik di sekolah maupun di lingkungan berasrama atau pesantren.
“Kami berharap pendidikan untuk semua anak dapat terselenggara tanpa diskriminasi, termasuk bagi anak yang membutuhkan perlindungan khusus (anak disabilitas, anak berhadapan dengan hukum, korban NAPZA, kekerasan seksual, perkawinan anak, dan pekerja anak),” ucap dia.
Terkait dengan perkawinan usia anak, yang seringkali disebabkan oleh pergaulan bebas, tekanan budaya perjodohan, atau nikah siri akibat dispensasi kawin yang tidak dikabulkan pengadilan.
Aief menilai masalah itu memerlukan perhatian serius. Dampak dari kemiskinan struktural, meningkatnya kasus KDRT, perceraian, hingga kematian ibu muda dan bayi yang merenggut masa depan harus segera ditanggulangi.
Dia juga mengingatkan maraknya penyebaran informasi dan materi yang mengandung kekerasan, pornografi, serta hoax di dunia maya. Aief menekankan pentingnya perlindungan anak di ranah online, agar mereka tetap aman dari dampak buruk teknologi.
“Harapannya, pemerintah Provinsi Jawa Timur dapat memastikan ketersediaan layanan dan perlindungan bagi anak, anak korban kekerasan, eksploitasi seksual di ranah online, serta memastikan terselenggaranya program perlindungan anak melalui pendidikan kesejahteraan keluarga berbasis pengetahuan digital,” pungkasnya. (mcr23/jpnn)
Pesan berbagai organisasi kepada Paslon Pilgub Jatim, minta prioritaskan hak dan pengentasan masalah anak
Redaktur : Arry Dwi Saputra
Reporter : Ardini Pramitha
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News