Teknologi Untuk Budi Pekerti, Membangun Karakter Mahasiswa di Era Digital
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Era masyarakat 5.0 menggambarkan sebuah komunitas yang sangat akrab dengan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Dalam konteks ini, mahasiswa bukan hanya dituntut untuk menguasai keterampilan teknis seperti berpikir kreatif, inovatif, dan kritis, tetapi juga harus mampu mengembangkan budi pekerti sebagai bagian integral dari pembentukan karakter mereka.
Pendidikan karakter menjadi sangat penting untuk membekali mahasiswa menghadapi dunia yang semakin kompleks. Dengan memanfaatkan teknologi informasi, mahasiswa tidak hanya dituntut untuk menjadi cerdas secara akademis, tetapi juga untuk membentuk karakter yang kuat, yang mampu mengintegrasikan nilai-nilai moral dalam setiap tindakan mereka.
Pendidikan di tingkat perguruan tinggi lebih dari sekadar pengajaran dan transfer ilmu, melainkan proses transformasi nilai dan pembentukan kepribadian yang utuh. Dalam proses ini, mahasiswa belajar untuk mengembangkan spesialisasi mereka di bidang tertentu, tetapi harus memprioritaskan pembentukan karakter yang mencerminkan budi pekerti luhur.
Pentingnya pendidikan sebagai investasi jangka panjang tidak dapat dipungkiri. Di era teknologi ini, pendidikan juga berfungsi sebagai alat untuk mengembangkan etika digital dan tanggung jawab sosial.
Salah satu fungsi utama pendidikan tinggi modern adalah mengajarkan mahasiswa bagaimana teknologi dapat digunakan untuk tujuan yang positif, baik di tingkat individu maupun global.
Teknologi, dalam dunia akademik dan sosial mahasiswa, bukan sekadar alat yang memudahkan, tetapi sarana yang membentuk identitas dan interaksi sosial mereka. Budi pekerti yang baik dalam penggunaan teknologi menjadi makin krusial karena hal ini akan membimbing mahasiswa untuk memanfaatkan teknologi secara etis dan bertanggung jawab.
Mengapa budi pekerti menjadi penting dalam penggunaan teknologi? Karena budi pekerti berfungsi sebagai landasan moral yang akan memandu mahasiswa dalam menggunakan teknologi.
Mahasiswa yang memiliki budi pekerti yang baik akan lebih sadar akan dampak dari tindakan mereka, baik dalam menyebarkan informasi, berkomunikasi secara online, maupun menjaga privasi orang lain. Etika digital ini penting untuk menciptakan lingkungan akademik yang sehat, di mana setiap individu merasa dihargai dan terlindungi.
Ketua Umum PKKMB Untag Surabaya Supangat menyampaikan soal teknologi untuk budi pekerti dalam membangun karakter mahasiswa di era digital.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News