Skandal Guru Besar, Rektor Unair: Hapus Asesor Ganti dengan Penilaian Digitalisasi

Sabtu, 20 Juli 2024 – 18:00 WIB
Skandal Guru Besar, Rektor Unair: Hapus Asesor Ganti dengan Penilaian Digitalisasi - JPNN.com Jatim
Rektor Universitas Airlangga Prof Nasih. Foto: Ardini Pramitha/JPNN.com

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Rektor Unair Prof Mohammad Nasih menyatakan perlunya perbaikan sistem dalam pengajuan gelar guru besar. Pernyataan tersebut merespons maraknya kasus skandal guru besar belakangan ini.

Menurut Nasih, perbaikan itu bisa dilakukan dengan meminimalisasi peran individu dalam proses penilaian dan menggantikannya dengan sistem mesin secara keseluruhan.

"Saya enggak yakin pembayaran itu dilakukan untuk proses profesornya. Menurut kami, untuk bisa mencegah harus digitalisasi, tidak perlu melibatkan orang untuk mencapai syarat guru besar," tutur Nasih, Jumat (19/7).

Sistem tersebut, kata dia, akan menyeleksi apakah persyaratan calon guru besar sudah memenuhi syarat atau tidak. Calon guru besar tak perlu bertemu dengan petugas ataupun asesor untuk penilaiannya.

"Tidak perlu ketemu orang. Jadi, sistem bisa menyeleksi sendiri judul jurnal discontinue akan ditolak. Kemungkinan ada kasus ini karena masih melibatkan orang," ujar dia.

"Jadi, kalau memang sudah waktunya dan memenuhi tindak perlu tanda tangan menteri bisa langsung di print," imbuh dia.

Dia menyebut puncak dari sistem itu adalah dihapuskannya asesor penilai calon guru besar karena telah digantikan mesin.

"Tentunya investasi sangat besar tetapi jangan sampai ketemu orang per orang. Karena ketemu orang per orang pasti ada nggak enaknya, sungkannya dan lainnya," katanya.

Rektor Unair merespons ramainya kasus joki besar dengan mendorong Kemendikbud untuk mengoptimalkan penggunaan sistem.
Facebook JPNN.com Jatim Twitter JPNN.com Jatim Pinterest JPNN.com Jatim Linkedin JPNN.com Jatim Flipboard JPNN.com Jatim Line JPNN.com Jatim JPNN.com Jatim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News