Skandal Guru Besar, Rektor Unair: Hapus Asesor Ganti dengan Penilaian Digitalisasi
Terkait respons desakralisasi gelar profesor, Prof Nasih menyebut hal itu tidak akan dilakukan di lingkungan Unair. Pasalnya, profesor atau guru besar adalah jabatan tertinggi di bidang akademik yang pantas mendapat kehormatan.
"Kalau ada kesalahan jangan sampai merusak semuanya. Kemuliaan dan martabat harus tetap dilakukan. Bukan dengan desakralisasi, tetapi memposisikan kapan gelar digunakan," ucapnya.
Di Unair, untuk acara administratif gelar profesor tidak diperlukan. Namun, untuk acara akademik seperti wisuda, pengukuhan guru besar maka diperlukan gelar profesor tersebut, apalagi dalam kegiatan pengujian atau pengajaran, gelar guru besar wajar disampaikan.
"Misalnya, urusan lainnya tidak diperlukan, jika memang bukan tugas akademik kalau memang tidak ada hubungannya dengan kegiatan akademik. Jadi, tidak perlu desakralisasi. Tidak semua orang bisa mencapai gelar ini, jangan sampai meloloskan yang belum waktunya," kata Nasih. (mcr12/jpnn)
Rektor Unair merespons ramainya kasus joki besar dengan mendorong Kemendikbud untuk mengoptimalkan penggunaan sistem.
Redaktur & Reporter : Arry Dwi Saputra
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News