10 Hari Pencarian, Korban Terakhir Longsor di Lumajang Akhirnya Ditemukan
jatim.jpnn.com, LUMAJANG - Korban terakhir dalam bencana tambang pasir longsor di Desa Pronojiwo, Kabupaten Lumajang akhirnya ditemukan pada Kamis (13/6) sore. Namun, nahas kondisinya sudah meninggal dunia.
Pencarian yang dilakukan Tim SAR dipimpin Basarnas Jember secara resmi ditutup pada Senin (10/6) karena sesuai standar operasional (SOP) pencarian dilakukan selama tujuh hari sejak terjadinya longsor dan sudah ada tiga korban ditemukan.
"Korban Junaidi warga Desa Taman Satriyan, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang ditemukan Kamis sore setelah dilakukan perpanjangan waktu pencarian," kata Kabid Darlog BPBD Lumajang Yudi Cahyono.
Menurutnya, pihak keluarga meminta dilakukan pencarian kembali setelah operasi SAR secara resmi ditutup karena yakin korban bisa ditemukan. Pencarian kembali dilakukan dibantu sukarelawan dan sejumlah penambang pasir lainnya.
"Pencarian korban diperpanjang selama tiga hari sejak Rabu (12/6) hingga Jumat (14/6). Namun, pada hari kedua pencarian korban sudah ditemukan dan jenazah korban langsung dievakuasi," tuturnya.
Korban Junaidi yang juga sopir truk pasir akhirnya ditemukan setelah sepuluh hari tertimbun bencana longsor yang menimpa empat orang penambang pasir di Dusun Supit, Desa/Kecamatan Pronojiwo.
Tebing longsor menimpa empat orang penambang pasir di Dusun Supit, Desa/Kecamatan Pronojiwo di aliran lahar Gunung Semeru yang bersebelahan dengan kawasan Perhutani Petak 4 pada Selasa (4/6) pukul 11.30 WIB.
Sebanyak empat orang tertimbun material tanah longsor tersebut yakni Junaedi (26) warga Kabupaten Malang, Dwi Suprapto (35) warga Desa/Kecamatan Pronojiwo, Kusnadi (40) warga Desa/Kecamatan Pronojiwo, dan Rohim warga Desa Sidomulyo-Kecamatan Pronojiwo.
Korban terakhir tambang pasir longsor di Lumajang ditemukan dalam kondisi meninggal setelah sepuluh hari proses pencarian.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News