Tekan Inflasi, Bupati Sumenep Gencar Monitoring Harga Sembako & Operasi Pasar
jatim.jpnn.com, SUMENEP - Sumenep mengalami kenaikan inflasi y-on-y akibat kenaikan harga komoditas utama berupa beras sebesar 1,63 persen dan daging ayam ras 0,31 persen berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) setempat.
Adapun kenaikan inflasi m-to-m sebesar 0,4 persen dari 0,73 persen pada Februari menjadi 0,77 persen akibat kenaikan harga daging ayam sebesar 0,22 persen dan telur ayam ras 0,11 persen.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengatakan inflasi di wilayahnya memimpin terus dikendalikan. Salah satunya yang menjadi konsen dengan memastikan harga bahan pokok tetap stabil.
“Inflasi itu memang fenomena yang biasa terjadi setiap tahun, ini mendekati Hari Raya Idulfitri, tetapi alhamdulillah harga bahan pokok tetap terkendali,” kata Fauzi, Senin (1/4).
Pihaknya terus melakukan monitoring harga sembako sehingga untuk bahan pokok tetap stabil.
"Kami melakukan pemantauan dan selalu turun supaya harga kebutuhan pokok tetap terjaga. Selama ini alhamdulillah bahan pokok aman dan stok terjaga karena kebiasaan masyarakat Sumenep kalau panen padi disimpan dan tidak dijual," ujarnya.
Menurutnya, kenaikan inflasi itu tak seberapa berpengaruh terhadap daya beli masyarakat di Sumenep. Pasalnya pertumbuhan ekonomi di sana cukup tinggi, yaitu 5,35 persen pada tahun 2023. Angka itu naik signifikan dari tahun sebelumnya yang hanya 3,11 persen.
"Hal itu menunjukkan ada permintaan barang yang banyak dari beberapa komoditi yang dimiliki sehingga perputaran ekonomi baik dan pada akhirnya pertumbuhan ekonomi baik,” tuturnya.
Inflasi di Kabupaten Sumenep terkerek naik menyentuh angka 4,68 persen pada Maret 2024.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News