Kenaikan Harga Beras, Bensin, & Cabai Rawit Dorong Inflasi Kota Malang
jatim.jpnn.com, MALANG - Kenaikan harga beras di Kota Malang mendorong terjadinya inflasi di daerah itu sebesar 0,25 persen pada periode Oktober 2023.
Kepala BPS Kota Malang Erny Fatma Setyoharini menerangkan pada Oktober 2023, harga beras di daerah setempat naik 2,45 persen dengan andil mencapai 0,089 terhadap inflasi.
"Pada Oktober 2023, mencapai tingkat inflasi tertinggi untuk komoditas beras mencapai 2,45 persen," kata Erny.
Dia menjelaskan pada periode tersebut, tingginya harga beras dipengaruhi oleh sejumlah faktor, antara lain, musim tanam gadu dan penurunan luas panen yang merupakan dampak dari fenomena El Nino.
Menurutnya, berdasarkan catatan BPS Kota Malang, harga beras di wilayah tersebut mulai merangkak naik sejak September 2022. Kenaikan tersebut mencapai yang tertinggi pada Oktober 2023 sebesar 2,45 persen.
Pada September 2022, tercatat harga beras di Kota Malang berada pada rata-rata Rp11.410 per kilogram. Harganya terus naik sampai Rp14.460 per kilogram pada Oktober 2023.
Selain kenaikan harga beras, inflasi Kota Malang pada Oktober 2023 juga disebabkan adanya kenaikan harga bensin sebesar 1,26 persen dengan andil inflasi sebesar 0,072 persen lalu diikuti kenaikan harga cabai rawit 31,3 persen dengan andil 0,052 persen.
"Cabai rawit kembali pedas dengan kenaikan mencapai 31 persen. Namun, meski kenaikannya tinggi, bobotnya lebih rendah dibanding beras. Itu menunjukkan bahwa konsumsi beras masyarakat tinggi," ucapnya. (antara/faz/jpnn)
Di Kota Malang, tingkat inflasi tertinggi untuk komoditas beras terjadi pada bulan lalu. Berikut selengkapnya.
Redaktur & Reporter : Fahmi Azis
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News