Buntut 2 Anak Meninggal Akibat DBD, Dinkes Ponorogo Tetapkan Status Waspada

Senin, 18 Maret 2024 – 15:03 WIB
Buntut 2 Anak Meninggal Akibat DBD, Dinkes Ponorogo Tetapkan Status Waspada - JPNN.com Jatim
Kepala Dinkes Ponorogo Dyah Ayu Puspitaningarti ketika memberikan keterangan di hadapan media. ANTARA/HO-Is

jatim.jpnn.com, PONOROGO - Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo memberlakukan status waspada wabah demam berdarah dengue (DBD) usai dua anak dilaporkan meninggal akibat penyakit tersebut. 

Pihaknya mengimbau warga untuk menggiatkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan sekitar masing-masing.

"Salah satu cara terbaik untuk mengatasi DBD dengan melakukan pencegahan. Tidak sekadar fogging, tetapi harus dilakukan gerakan PSN secara masif," kata Kepala Dinkes Ponorogo Dyah Ayu Puspitaningarti, Minggu (17/3).

Menurutnya, langkah kewaspadaan dan kesiagaan telah diberlakukan  Dinkes Ponorogo sejak awal musim penghujan, di mana mulai muncul kasus DBD di daerah tersebut.

Namun, upaya itu kini kembali ditingkatkan menyusul kasus kematian dua bocah yang terjangkit demam berdarah pada sepekan terakhir.

"DBD itu biasanya demam sembuh, demam lagi. Jadi, harus diwaspadai, jangan sampai terlambat untuk penanganannya," katanya.

Dari data Dinkes Ponorogo, tercatat jumlah pasien DBD dari bulan Januari hingga Februari berjumlah 13 orang. Dengan rincian Januari ada tujuh orang dan Februari enam orang.

Untuk pasien yang masuk dalam demam berdarah, kadinkes menyebutkan jika salah satu indikatornya yakni trombosit kurang dari 100 ribu dan Hematokrit lebih dari 20 persen. (antara/mcr12/jpnn)

Dinkes Ponorogo menetapkan status waspada demam berdarah di wilayah setempat menyusul dua anak meninggal akibat DBD

Redaktur & Reporter : Arry Dwi Saputra

Facebook JPNN.com Jatim Twitter JPNN.com Jatim Pinterest JPNN.com Jatim Linkedin JPNN.com Jatim Flipboard JPNN.com Jatim Line JPNN.com Jatim JPNN.com Jatim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News