Puluhan Ekor Sapi di Sampang Terjangkiti LSD, Sebarannya di Sejumlah Kecamatan
jatim.jpnn.com, SAMPANG - Sebanyak 36 ekor sapi milik warga di Sampang terjangkiti penyakit lumpy skin disease atau LSD yang tersebar di sejumlah kecamatan.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sampang Suyono mengatakan temuan itu berdasarkan laporan masyarakat dan hasil pemantauan langsung mantri kehewanan dalam sebulan terakhir.
"Setelah mendapatkan informasi terkait temuan itu, kami langsung menerjunkan tim melakukan vaksinasi ke kandang-kandang sapi milik warga tidak menular dan mengajukan bantuan vaksin tambahan ke Pemprov Jatim," kata Suyono, Senin (4/3).
Vaksin yang tersedia di Dinas Peternakan Kabupaten Sampang, kata dia, sangat terbatas sehingga tak bisa mencukupi kebutuhan sapi warga, terutama di desa yang terserang LSD.
LSD atau cacar sapi/kerbau merupakan penyakit yang disebabkan virus yang utamanya menyerang hewan sapi. Penyakit itu ciri-cirinya terdapat benjolan pada kulit hewan.
Menurutnya, penyebab LSD termasuk dalam genus capripoxvirus yang ditularkan melalui arthropoda, terutama serangga penghisap darah (lalat, nyamuk, caplak), pakan, air yang terkontaminasi, penularan langsung melalui saliva, sekresi hidung, dan air mani.
LSD hanya menyerang sapi dan kerbau karena hewan itu adalah spesies paling rentan tertular. Virus tersebut punya reseptor spesifik pada sel dalam tubuh sapi yang menyebabkan virus masuk dan bereplikasi di dalam tubuh.
Penyakit itu menyebabkan timbulnya benjolan atau bintik-bintik pada kulit hewan yang tertular, yang diawali dengan bintik-bintik tersebut kecil dan keras. Namun, secara bertahap tumbuh ukurannya dan menjadi lembut serta berisi cairan.
Sebanyak 36 sapi milik warga di sejumlah kecamatan di Sampang terjangkiti LSD atau cacar sapi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News