Momen Haru Tumini Wakili Anaknya dalam Wisuda Untag Surabaya
“Saat itu baru menyelesaikan sidang skripsi kedua. Waktu pulang dari kampus dia drop langsung dibawa ke rumah sakit. Hari itu hasilnya keluar divonis gagal ginjal,” katanya.
Menurut Tumini Rendy tidak memiliki riwayat gagal ginjal. Mahasiswa Untag Surabaya itu tutup usia di umur 22 tahun.
Rektor Untag Surabaya Prof Mulyanto Nugroho mengatakan wisuda kali ini mengukuhkan 1.209 mahasiswa.
Ribuan mahasiswa yang diwisuda tersebut siap berkontribusi untuk Indonesia.
“Dengan bangga Untag Surabaya melepas wisudawan untuk menjadi aset negara yang mampu berkontribusi untuk Indonesia didasarkan pada tujuan NKRI, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dengan mencetak patriot Merah Putih yang mampu berkontribusi bagi bangsa Indonesia melalui keilmuan masing-masing,” katanya.
Dia membeberkan dari 1.209 lulusan itu terdiri atas 1.003 lulusan program S1, 125 lulusan S2, dan 32 lulusan program psikologi profesi, dan 49 lulusan S3.
Kemudian, sebanyak 17 lulusan di antaranya meraih IPK terbaik dan tiga lulusan meraih karya menarik.
Tahun ini Untag Surabaya juga bersiap menapaki persaingan di kancah internasional dengan melakukan sertifikasi ASEAN University Network-Quality Assurance (AUN-QA) yang merupakan sertifikasi tingkat ASEAN
Wisuda Untag Surabaya diwarnai momen haru ketika Tumini mewakili anaknya sebagai wisudawan karena meninggal dunia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News
