Mahasiswa Untag Surabaya kaji Dampak Predatory Pricing TikTok Shop Bagi UMKM
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Untag Surabaya Aisyah Maharani, S.Pd meneliti fenomena TikTok Shop yang menarik perhatian belakangan ini.
Penelitian itu berjudul Makna Predatory Pricing di meresponsnya Social Commerce: Studi Fenomenologi pada UMKM Konvensional di Surabaya'.
Aisyah mengatakan penelitian yang dia lakukan memiliki tujuan mendalami fenomena predatory pricing yang muncul dalam praktik bisnis di platform social commerce, khususnya pada UMKM konvensional di Surabaya.
“Predatory pricing merupakan fenomena perdagangan yang berorientasi menjual barang dengan harga lebih murah daripada harga pasar,” ujar Aisyah, Jumat (23/2).
Dengan menggunakan pendekatan fenomenologi, Aisyah ingin memahami secara mendalam pengalaman dan persepsi para pelaku UMKM terhadap penjualannya tersebut.
"Harapannya, bisa memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang dampak dan implikasi dari predatory pricing dalam konteks bisnis online. Selain itu, memberikan wawasan bagi pengembangan kebijakan dan strategi bisnis," katanya.
Menurutnya, penelitian itu memunculkan respons terhadap fenomena TikTok Shop yang sudah menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat.
"Latar belakangnya ketika masyarakat resah dengan maraknya fenomena TikTok Shop, sebuah bentuk social commerce yang bisa menjual segala hal, tetapi beberapa waktu lalu sempat ditutup," ucap mahasiswa peraih IPK 3,90 itu.
Hasil dari penelitian fenomena predatory pricing menunjukkan adanya perubahan signifikan bagi UMKM konvensional.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News