Didin Fatahudin Jadi Profesor ke-9 UMSurabaya, Mahaguru Bidang Ekonomi Manajemen Keuangan

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Didin Fatihudin dikukuhkan menjadi guru besar ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya), Sabtu (17/2).

Dalam pidato pengukuhannya Didin menyampaikan orasi ilmiah berjudul Implementasi Keuangan Makro Ekonomi, Korporasi, dan Personal Menuju Sehat Finansial di Era Ekonomi Digital (Financial Behavior).

Dia menjelaskan kesehatan finansial bisa dilihat dari tiga perspektif, yaitu perspektif makroekonomi negara, perspektif korporasi perusahaan, dan perspektif kesehatan finansial perorangan keluarga.

Dia menjelaskan implementasi manajemen keuangan pemerintah, perusahaan, dan personal memiliki pengukuran indikator yang berbeda. Rasionya juga berbeda.

Sumber data yang dihitung juga bisa berbeda. Periode data juga beda. Menurutnya, ada sisi kesamaan dalam pengukuran kinerja keuangan yang sehat (sehat finansial).

"Kinerja keuangan pemerintah, perusahaan, dan personal sebaiknya surplus, hindari defisit. Artinya, rasio penerimaan harus lebih besar dari pengeluaran. Pendapatan lebih besar dari belanja. Pendapatan operasional harus lebih besar dari biaya operasional. Keuangan surplus itulah yang disebut sehat finansial," ujar Didin.

Menurutnya, jika seseorang punya kelebihan uang, sebaiknya berinvestasi dalam aset keuangan dan aset properti dengan urutan sebagai berikut: tabungan, deposito, iuran dana pensiun, cicilan rumah, cicil emas/dirham/dinar, cicilan kendaraan, dan menambah modal kerja.

“Apabila itu sudah terpenuhi berikutnya membeli reksadana, obligasi, dan saham,” tuturnya.