Stikosa AWS Soroti Pola Komunikasi Pemerintah yang Dinilai Cukup Bermasalah
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Alamamter Wartawan Surabaya (Stikosa AWS) Jokhanan Kristiyono menyoroti pola komunikasi yang dijalankan pemerintahan saat ini.
Dia menilai, komunikasi publik yang dibangun pemerintahan ini cukup bermasalah yang mengakibatkan situasi menjadi keruh.
Hal itu diutarakan usai menggelar pernyataan sikap terkait dinamika politik menjelang Pesta Demokrasi Pemilu 2024, Rabu (7/2).
"Sebagai kampus komunikasi, kami lebih menyoroti komunikasi publik yang disampaikan saat ini. Bagaimana pesan-pesan dari pemerintah baik itu himbaun atau peraturan itu cukup bermasalah. Akhirnya komunikasi publik atau masyarakat itu menjadi cukup keruh," kata Jokhanan.
Jokhanan mengatakan Presiden dan Menteri adalah pejabat negara, sekaligus newsmaker.
Pernyataan yang mereka sampaikan melalui komunikasi verbal bakal sekaligus dilihat aktivitasnya sebagai pesan melalui komunikasi nonverbal.
“Pernyataan Presiden Joko Widodo ketika menyampaikan bahwa presiden dan menteri boleh kampanye, bahkan boleh memihak, dalam perspektif komunikasi non-verbal, publik melihat itu sebagai dukungan atau pemihakan kepada salah satu pasangan calon di Pilpres 2024," kata Jokhanan.
Nonverbal communication tersebut kemudian muncul di depan publik sehingga masyarakat melakukan tafsir kemudian menterjemahkan berdasar referensi yang dimiliki.
Stikosa AWS menyampaikan empat poin dalam pernyataan sikapnya berkaitan dengan pola komunikasi yang dijalankan pemerintah saat ini.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News