Pemkot Surabaya Dampingi Anak Dianiaya Ibu Kandung, Cegah Trauma
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Anak perempuan berinisial GEL (9) harus menjalani rawat jalan setelah dianiaya oleh ibu kandungnya berinisial ACA (26).
Pengakuan ACA, penganiayaan yang dilakukan kepada anaknya itu sebagai bentuk hukuman karena buah hatinya melakukan kesalahan.
GEL mendapatkan penganiayaan seperti tanganya yang dicatok, gigi dicabut menggunakan tang hingga disiram, dan dipaksa minum air panas.
Atas perlakuan tersebut, GEL kini dirawat dan mendapat pendampingan di bawah naungan Dinas Pemberdayaan, Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-PPKB) Kota Surabaya.
Kepala DP3A-PPKB Ida Widayanti mengungkapkan kondisi GEL memang terlihat sangat kuat dan tatak.
Ida sempat memberikan pertanyaan kepada GEL terkait perlakuan ibunya kepada dirinya, terbayang dalam mimpi atau tidak. Korban menjawab kadang-kadang, hanya saja sulit tidur lantaran efek sakit yang dirasakan.
“Cuma awal saya tanya bisa tidur atau mimpi ingat perlakuan ibu enggak? katanya kadang-kadang, Bu. Cuma enggak bisa tidurnya karena sakit,” kata Ida saat dikonfirmasi, Selasa (23/1).
Walakin, pihaknya akan memberikan pendampingan untuk memulihkan psikologis korban. Sebab, anak-anak yang mengalami kekerasan pasti punya trauma.
Korban penganiyaan oleh ibu kandung, GEL akan diberikan pendampingan psikologis untuk hilangkan trauma
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News