Pengakuan Ibu di Surabaya yang Aniaya Anak, Makan Lama hingga Ditentang
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Polisi menetapkan perempuan berinisial ACA (26) sebagai tersangka kekerasan kepada anaknya berinisial GEL (9).
ACA mengakui kekerasan yang dilakukan kepada putri kandungnya itu hanya karena masalah sepele, yakni GEL yang makan terlalu lama.
“Karena makannya lama sampai empat jam,” kata ACA saat di Mapolrestabes Surabaya, Senin (22/1).
Amarah ACA memuncak lantaran korban menentang ibunya. Saat itu, korban berkata siksa kubur itu bisa ditunjukan saat orang sudah mati sehingga kalau nakal sama orang tua adalah hal yang wajar.
“Terus saya bilang ya sudah kalau begitu kamu nantang mami, nanti ada neraka yang sebenarnya buat kamu. Tak ikat tetapi nggak disekap, saya cipratkan (air panas),” ujarnya.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono menjelaskan GEL menjalani hidup kembali bersama ibunya setelah enam bulan terpisah. Saat itu, GEL dititipkan di Dinas Sosial Kota Surabaya.
“Setelah dikembalikan ke ibunya, ternyata Dinsos mendapat laporan bahwa anak tersebut kembali dianiaya,” tutur Hendro.
Berdasarkan laporan yang diterima, korban mendapatkan kekerasan seperti disiram air panas, tangannya dicatok, bahkan dicabut giginya menggunakan tang.
Berikut pengakuan selengkapnya ibu di Surabaya yang tega menganiaya anak kandungnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News